Thursday, March 1, 2012

Penyu di Aceh Terancam

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Koordinator Sahabat Laut, Ratno Sugito, mengatakan bahwa populasi penyu di perairan Aceh terus menurun terancam punah akibat masih maraknya perburuan oleh masyarakat dan gagalnya pementasan telur.
"Setiap tahun, populasi berbagai jenis penyu terus menurun antara 20 hingga 30 persen sehingga perlu perhatian dari seluruh elemen baik masyarakat maupun pemerintah agar kelestraikan hewan itu tetap terjaga," kata Ratno, Rabu (29/2/2012).
Koordinator tim pemantauan penyu jaringan Koalisi Untuk Advokasi Laut Aceh (KUALA) mengatakan bahwa sebelum tsunami 26 Desember 2004, Aceh memiliki wilayah peletakan telur penyu. Namun, wilayah itu berkurang sejak kejadian tsunami.
Saat ini, dengan masih banyaknya perburuan, eksistensi penyu di Aceh menjadi semakin terancam.
Berdasarkan pantauan jaringan KUALA, di Pasie Lange terdapat tiga jenis penyu yang sering bertelur yakni penyu Belimbing, penyu Hijau dan penyu Sisik.
"Sekitar 20 tahun lalu penyu-penyu itu bertelur hingga 10 indukan, kini hanya tinggal dua hingga tiga indukan, kami khawatirkan lima hingga 10 tahun mendatang kawasan ini tidak akan disinggahi penyu lagi," kata Rahmad.
Saat ini, terdapat tujuh jenis penyu di wilayah perairan Indonesia yakni penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Pipih (Natator depressus), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Tempayan (Caretta caretta) dan Penyu Lekang/Sisik Semu (Lepidochelys olivacea).
Ratno menyerukan pentingnya menghentikan perburuan penyu dan telur penyu untuk menjaga eksistensi satwa tersebut.

No comments:

Post a Comment